Jumat, 24 Desember 2010

TIMNAS INDONESIA













EUFORIA PIALA AFF 2010

Euforia masyarakat Indonesia dan Malaysia yang menyokong tim kesayangannya untuk memenangkan pertarungan final piala Suzuki AFF sangat terasa. Tidak hanya murni olahraga, dalam sejarah dunia, sepakbola juga mendorong hadirnya revolusi sosial di berbagai negara.

Dalam catatan sejarah, menurut sosiolog UI, Musni Umar, Che Guevara, pernah berkata bahwa sepakbola bukan sekedar permainan sederhana. Sepakbola adalah senjata revolusi. Itu sebabnya masyarakat dunia, atas nama "sepakbola" melakukan apa saja, karena dia bisa menjadi alat untuk revolusi, arena untuk memompa rasa nasionalisme.

"Juga melalui sepakbola, dijadikan arena berjudi, arena bisnis skala besar dan skala kecil," kata Musni kepada detikcom, Jumat, (24/12/2010)..

Masyarakat Jerman sebagai contoh, yang mentalnya hancur akibat perang dunia II, akhirnya bisa menemukan kembali bentuk dirinya setelah negara itu meraih juara dunia ketika mengalahkan Hongaria 3-2 di Swiss tahun 1954.

Amerika Serikat yang mendapat kecaman internasional akibat perang Teluk, kembali mendapat kepercayaan internasioanl setelah menggelar Piala Dunia 1994. "Begitu pula negara lain di dunia berebut menjadi penyelenggara piala dunia, dan mempersiapkan diri secara sungguh-sungguh sebagai tuan rumah untuk menjadi juara," tutur Musni.

Hal serupa juga terjadi dengan Indonesia dan Malaysia.

"Saya kebetulan berada di Malaysia, ketika tim kesayangan sepakbola mereka memenangkan pertarungan melawan Vietnam. Seluruh lapisan masyarakat Malaysia didukung para pejabat dan media, mengelu-elukan kemenangan itu, karena memastikan diri maju ke laga final," terang Musni.

Walaupun timnya kalah telak 1-5 ketika bertanding melawan Indonesia, tetapi masyarakat Malaysia yang mayoritas menyukai sepakbola, merasa yakin timnya yang akan bermain di kandang sendiri stadion Bukit Jalil akan menang. Hal yang sama dirasakan masyarakat Indonesia yang memenangkan seluruh pertandingan dari babak penyisihan sampai semi final.

"Kemenangan itu, semakin mendorong para pencinta sepakbola di Indonesia ingin menyaksikan tim kesayangannya meraih kemenangan yang selama bertahun-tahun tidak pernah menjadi juara," tambah Musni.

Namun, euforia kedua bangsa ini hendaknya menjunjung sportifitas agar tetap menjaga persahabatan dan persaudaraan. Pertama, masyarakat kedua negara terutama para penonton harus mengendalikan emosi. Akal sehat harus selalu didahulukan. Kedua, simbol-simbol negara Indonesia dan Malaysia harus dihormati. Tidak boleh salah satu merendahkan apalagi menghinakannya.

Ketiga, wasit yang memimpin pertandingan harus obyektif, jujur dan adil. Keempat, para pendukung tidak boleh memprovokasi pihak lain, karena bisa menimbulkan reaksi balik yang memancingkan emosi. "Kelima, para suporter harus menyadari bahwa dalam suatu pertandingan final, pasti ada yang menang dan kalah. Yang kalah harus legowo (bisa menerima), dan yang menang sebaiknya tidak mentang-mentang, apalagi sombong dan lupa diri," tutup Musni.

Pertandingan final piala AFF 2010 yang akan digelar di stadiun Bukit Jalil Malaysia pada (26/12) membangkitkan semangat nasionalisme dikalangan mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di negeri jiran tersebut. "Mahasiswa Indonesia di Malaysia yang jumlahnya mencapai 16 ribu orang sangat antusias menyambut laga final AFF 2010 leg pertama Indonesia melawan Malaysia," kata Ridwan, mahasiswa Indonesia asal Sumatera Barat yang menuntut ilmu di Universitas Kebangsaan Malaysia, Jumat (24/12) melalui telepon dari Padang.

Menurutnya, sambutan kawan-kawan mahasiswa Indonesia sangat luar biasa, pertandingan tersebut menjadi pembicaraan hangat dikampus-kampus. "Tidak hanya itu, didunia maya dukungan mahasiswa Indonesia juga mengalir begitu kuat kepada tim nasional melalui mailing list PPI dan situs jejaring sosial facebook," kata dia.

Bahkan organisasi Pesatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Malaysia turut memfasilitasi pembelian tiket bagi mahasiswa yang hendak menonton langsung laga tersebut di stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur melalui Kedutan Besar Republik Indonesia di Malaysia.

"Meskipun harus berebut tiket dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) antusiasme mahasiswa sangat tinggi untuk menyaksikan langsung pertandingan," lanjut Ridwan yang juga kordinator Sumber Daya Manusia (SDM) PPI, Universitas Kebangsaan Malaysia.

Memeriahkan suasana, PPI akan membuat banner bendera Indonesia dan akan memakai kostum warna merah yang merupakan pakaian tim nasional yang dikirim dari Jakarta. lanjut Ridwan yang juga kordinstor Sumber Daya Manusia PPI Universitas Kebangsaan Malaysia.

"Mahasiswa Indonesia optimis tim nasional akan memperoleh kemenangan pada pertandingan mendatang, apalagi para tenaga kerja Indonesia dan mahasiswa akan memberikan dukungan penuh sebagai penonton," lanjut dia.

PPI juga akan memfasilitasi bus bagi rekan-rekan mahasiswa menuju stadion Bukit Jalil karena dikhawatirkan akan sangat padat dan juga untuk menjaga kekompakan suporter. "Jika menggunakan monorail atau bus umum akan sangat padat dan susah mencapai lokasi," kata dia.

Mahasiswa Indonesia juga berencana menyaksikan langsung tim nasional berlatih guna memberikan dukungan.



Hasil Final Piala AFF Cup 2010

Juara Piala AFF Cup 2010

Hasil AFF Cup 2010 skor terbaru:

1. Thailand vs Laos skor 2-2
2. Indonesia vs Malaysia skor 5-1
3. Singapura vs Filipina skor 1-1
4. Vietnam vs Myanmar skor 7-1
5. Thailand vs Malaysia skor 0-0
6. Hasil Indonesia vs Laos skor 6-0
7. Singapura vs Myanmar skor 2-1
8. Vietnam vs Filipina skor 0-2
9. Malaysia vs Laos skor 5-1
10. Hasil Indonesia vs Thailand skor 2-1
11. Myanmar vs Filipina skor 0-0
12. Vietnam vs Singapore skor 1-0
13. Hasil Malaysia vs Vietnam skor 2-0
14. Hasil Filipina vs Indonesia skor 0-1
15. Hasil Vietnam vs Malaysia skor 0-0
16 Hasil Indonesia vs Filipina skor 1-0




Sumber: www.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

Thank You Myspace Comments
Bye Myspace Comments

By :
Free Blog Templates